Ada apa dengan
tahun 2015 ? banyak orang pasti menginginkan semua berjalan baik, kehidupan
meningkat, karir mengalami kemajuan, keluarga sehat dan semakin baik, investasi
juga.....urusan iman ? biasanya urutan paling terakhir dipikirkan (kalau sempat
mikir) sekalipun nampaknya kita orang yang religious sekali ( kristen: rajin
pelayanan). Oleh sebab ditaruh pada urutan terakhir, maka banyak dari
kita iman dan pengetahuannya sebenarnya tidak mengalami kemajuan sepanjang
tahun sehingga cara melayani /memandang pelayanan, cara berelasi dengan sesama
manusia, cara bisnis, dan semua kehidupan tidak ada implikasi dari iman yang
dimiliki, karena imannya berjalan di tempat (kalau tidak ingin dikatan tidak
berbuah /berdampak)...:(
Maukah kita
mengalami kemajuan kehidupan yang bernilai sesuai dengan iman yang kita miliki?
Mungkin kita perlu memperhatikan analisa beberapa hal yang terjadi
disekitar kita, lalu cobalah renungkan apa dampak iman yang kita miliki bagi
dunia kita ? Mungkin bantuannya adalah mempertanyakan 3 hal ini : Apa
peranku bagi kehidupan ini? Bagimana Imanku berfungsi bagi diri dan
sesama dalam kehidupan ini? Adakah strategy baru untuk menempatkan imanku
sesuai dengan situasi yang ada sehingga kesaksian sebagai orang percaya menjadi
nyata ?
Dalam Prediksi Budaya Cina :Iman Kristen VS Tahun Kambing Kayu
Tahun
CIna tahun 2015 disebut tahun kambing kayu yakni 19 feb
2015-7 feb 2016 ; hal ini berarti tahun ke-8 dari zodiac china yang
terdiri dari 12 shio; Arti angka 8 adalah angka keberuntungan, perdamaian
dan kemakmuran menurut astroshiopedia . Dipercaya pula bahwa dalam tahun
kambing kayu maka Orang yang lahir dalam tahun ini membawa sifat murah
hati, adil, baik hati, lemah lembut, peduli terhadap orang lain. Makna
dari tahun kambing kayu adalah tahun kedamaian dan ketenangan…..sikapnya hidup
lebih rileks, santai dan tidak ngoyok tetapi tetap mendapat keberuntungan,
...wow enak sekali :). Namun ada sisi negatif yakni bersikap
ragu- ragu, pasif, ikut arus……
Kalau kita punya iman juga menghasilkan "dampak" seperti tahun
kambing kayu, maka apa bedanya? apalagi jika hidup kita tidak ada sifat
murah hati, tidak adil, tidak baik hati, dst maka iman kita KALAH dengan
prediksi budaya (agama ttt) tentang tahun kambing kayu. Coba bandingkan
saja dampak iman kita dengan "dampak" yang luar biasa dari tahun kambing
kayu.....bagaimana ? Harapan kita melalui iman kita jauh lebih berdampak
daripada prediksi tahun kuda kayu karena kita tidak mengenal sikap ragu-ragu,
pasif dan ikut arus karena iman kita kuat untuk tetap berada pada
kebenaranNya...
Dalam Prediksi Ekonomi : Iman Kristen VS Hedonisme
/"Nafsu" Kebutuhan Hidup
Di Media
VIVAnews - seorang ekonom Raden Pardede memprediksi tahun 2015
mendatang perekonomian Indonesia akan berada di level 5,2-5,5 persen.
Sementara, inflasi akan berada di posisi 6,5-7,5 persen. Meskipun demikian,
Raden yang juga Direktur Utama PT Perusahaan Pengelola Aset meyakini pemerintah
dapat mengatur fluktuasi harga makanan."Akan meninggi di second quarter,
katanya . Tapi, pemerintah bisa mengatur volatilitas harga makanan, akan
menurun pada akhir 2015," ungkapnya, selain itu, mantan staf khusus
Menteri Koordinator Perekonomian itu juga mengatakan pada 2015, interest rate
diprediksi sekitar 7,8 sampai 8,5 persen. Untuk nilai tukar rupiah terhadap
dollar akan berada di level Rp12.200 sampai Rp12.700 per US$.
Prediksi Ekonomi ini memberitahu bahwa situasi perekonomian tidak terlalu baik,
umumnya tanpa kita sadari kita terjebak menguras tenaga untuk
mencari kehidupan yang layak (relatif). Sebagian kita menjadi cemas dan
kuatir sehingga melakukan tindakan apa saja untuk menikmati hidup ( hutang,
penggunaan kartu kredit, tergoda shopping berlebihan). Akankah Iman yang
kita miliki mampu menahan "nafsu" bekerja (surabaya : ngoyok) dan
nafsu berbelanja, ...Mampukah iman kita mengalahkan kekuatiran akan persoalan
kehidupan ? Terlebih jika kita bisa melakukan pelayanan /perhatian kepada
sesama, memberi orang yang berkekurangan maka Iman itu menjadi hidup....karena
semua orang mengejar investasi yang tiada habis, tapi orang percaya mengejar
nilai kekekalan dengan dapat berbagi di tahun ekonomi yang tidak bagus secara
nasional....beda bukan?
Dalam Prediksi Politik : Iman Kristen VS Pancasila /UUD / Bhineka Tungga
Ika
Copas dari PS
news – Ramalan Djuyoto Suntani (Direktur Perdamaian Dunia/ The World Peace
Committe) yang dilansir dari Antaranews edisi 27 Desember 2007 bahwa pada tahun
2015 mendatang Indonesia bisa pecah, semakin mendekati kenyataan. Eskalasi
politik di ajang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia Juli
2014 masih saja memanas, meski KPU RI telah menetapkan pasangan Joko Widodo
(Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) sebagai pemenangnya. Namun kemenangan tersebut tidak
diterima begitu saja oleh pasangan Prabowo-Hatta. Pasangan nomor urut satu ini
mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) atas kasus dugaan
kecurangan pada proses Pilpres Juli 2014 lalu. Bahkan saking ketatnya
persaingan kedua pasangan kontestan Pilpres tersebut, hingga merembet pada
masalah-masalah yang sensitive seperti, isu agama, suku, sekulerisme, komunisme,
HAM, kapitalisme dan sebagainya.Kondisi ini semakin menguatkan prediksi Djuyoto
Suntani bahwa Indonesia bisa pecah pada tahun 2015 seperti dilansir dari
Antaranews (edisi 27 Desember 2007-red). Menurut Djuyoto, Indonesia pada
2015 diperkirakan bisa pecah menjadi sedikitnya 17 negara bagian.Dan sebagai
induknya Negara Republik Jamali (NRJ) yang terdiri atas Jawa-Madura dan Bali,
sebagai cermin imperium Majapahit zaman dulu. “Sudah merupakan suratan
Tuhan Yang Maha Kuasa, setiap 70 tahun berjalan, suatu kerajaan atau negara
kebanyakan terjadi perpecahan. Mungkin juga termasuk di Indonesia,” kata
Direktur Utama Komite Perdamaian Dunia (The World Peace Committe), Djuyoto
Suntani, dalam peluncuran bukunya di Jakarta, Kamis.
Lembaga Swadaya Internasional,
kata Djuyoto, membuat garis kebijakan mendasar pada patron penciptaan tata
dunia baru. Peta dunia digambar ulang. Uni Soviet dipecah menjadi 15 negara
merdeka, kemudian Yugoslavia dipecah menjadi enam negara merdeka, dan demikian
juga Cekoslowakia. “Di Irak saat ini sedang terjadi proses pemecahan dari
masing-masing suku,” katanya.
Indonesia, kini
juga sedang digarap untuk dipecah-pecah menjadi sekitar 17 negara bagian oleh
kekuatan kelompok kapitalisme dan neoliberalisme yang berpaham pada sekularisme.
Pokok pikiran tersebut, kata Djuyoto, “Saya tuangkan pada Bab II yang juga
memberikan jalan keluar agar Indonesia tetap menjadi Negara Kesatuan Republik
Indonesia/NKRI”. Peluncuran buku yang dihadiri para tokoh nasional, seperti
Djafar Assegaf itu, Djuyoto memaparkan, adanya konspirasi global yang berupaya
memecah dan menghancurkan Republik Indonesia.Upaya memecah-belah Indonesia itu
dilakukan melalui strategi “Satu dolar Amerika Serikat/AS menguasai dunia”,
yang digarap oleh organisasi tinggi yang tidak pernah muncul di permukaan,
namun praktiknya cukup jelas, yakni berbaju demokratisasi dan Hak Asasi Manusia
(HAM).
“Jika pecahnya
itu menuju kebaikan rakyat, tidak menjadi soal, tetapi pecahnya NKRI itu justru
akan menyulitkan rakyat karena semua aset penting dan berharga dikuasai
investor asing di bawah kendali organisasi keuangan internasional,” katanya.
Perbedaan itu dapat disatukan, menurut dia, lantaran adanya Pancasila, di
antara sila pertama adalah Ketuhanan yang Maha Esa, kemudian dibingkai dalam
lambang Burung Garuda, yakni Bhineka Tunggal Eka. “Atas nama Tuhan Yang Maha
Esa, kita dapat disatukan, melalui simbol Pancasila. Oleh karena itu, saya
mendorong pemerintah sebaiknya melakukan kaji ulang untuk menerapkan Penataran
Pedoman Penghayatan Pancasila (P4),” katanya.Jika dulu cara penyampaiannya
menggunakan model indoktrinasi, ia mengusulkan, saat ini perlu diubah melalui
diskusi dan membuka wacana luas, dengan substansi Pancasila masih diperlukan
untuk mempererat NKRI. Ia menilai, pada dasarnya Indonesia ini mudah akan
terjadi perpecahan, jika generasi penerus tidak menyadari adanya pihak asing
yang ingin membuat Indonesia tidak kuat. Buku berjudul “Indonesia Pecah”
yang terdiri atas 172 halaman, menarik untuk dibaca karena sedikit-dikitnya ada
tujuh penyebab Indonesia terancam pecah, seperti siklus sejarah tujuh abad atau
70 tahun.
Dari info diatas
maka kita menyadari memang sewajarnya Indonesia Pecah karena terlalu beragamnya
kemajemukkan di Indonesia, mudah sekali untuk menjadi rawan antar satu golongan
dengan golongan lainnya....apa yang menyebabkan persatuan ? Kekuatan NKRI,
Pancasila, UUD 45, Bhinneka Tunggal Ika....
Apakah iman
Kristen mampu menembus untuk mempersatukan bangsa ini? tantangan iman
kristiani di negeri ini adalah menjadi pemersatu, pembawa damai, persahabatan
dan kasih kepada suka apapun dan agama apapun.......apa pengaruh iman kita ?
apakah kebenaran kita berada diatas UUD 45/Pancasila /Bhineka Tunggal ika
yang "seharusnya" jauh lebih baik untuk mempersatukan bangsa ATAU
dibawah kekuatan UUD 45/pancasila /Bhinneka tunggal ika?? bagaimana iman orang
kristen di negri ini akan menjadi "pandangan" orang lain terhadap
keberadaan kita.....
Semoga tahun 2015 kita mempunyai strategy baru untuk menyatakan iman yang
kita miliki berharga untuk disaksikan kepada dunia dan menjadi nyata dalam
dampak kehidupan sehari-hari...jangan taruh investasi nilai kekekalan dan
peretumbuhan rohani dinomer paling belakang, jika tidak mau ikut arus.....:)