Jumat, 06 Januari 2012

TujuanNya, tujuanku....


“Lebih Mudah seekor unta melewati lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam kerajaan ALLAH” Markus 10:25 (cf. Matius 19:24; Lukas 18:25)
 
Di tahun yang baru banyak orang membuat komitment baru, istilah yang sering digunakan adalah  resolusi.  Semangat untuk memperbaharui diri  dari hal-hal yang dianggap lemah pada masa lalu, tentunya hal yang baik adanya, tetapi perhatikanlah bahwa banyak komitment baru atau resolusi itu dilakukan karena ada arah untuk mencapai keinginan-keinginan yang belum tercapai pada masa lalu dan mempunyai harapan-harapan besar pada tahun ini untuk dapat mencapainya. 
Apa yang mau saudara capai tahun ini ?  ini merupakan suatu pertanyaan penting  karena kita akan mengerahkan seluruh perhatian, tenaga kita kepada hal-hal yang menjadi target “keberhasilan” tahun ini.  Adakah didalam target kita tahun ini berhubungan juga dengan “keberhasilan” kita sebagai seorang anak  ALLAH, atau sebagai pelayan ALLAH yang dipanggil untuk melayaniNYa? Adakah “target” rohani yang kita rindukan (baca: kerinduan berelasi dengan ALLAH lebih dalam) ?  Adakah strategi dan upaya-upaya kita untuk membawa banyak orang semakin mengalami keindahan berelasi dengan ALLAH, disamping kita juga mawas diri akan pengaruh di sekeliling hidup kita?
Jika tidak ada hubungannya antara target yang ingin kita capai dengan kemajuan rohani dan kerinduan menjadi anak TUHAN yang lebih baik lagi, seharusnya kita waspada…jangan-jangan keinginan kita JAUH dengan keinginan ALLAH atas hidup kita ! bisa-bisa semua tenaga dan perhatian kita menjadi sia-sia dan tidak mempunyai NILAI KEKAL untuk dapat “masuk” ke dalam kerajaanNYA !
Ketika kita menyatakan diri sebagai anak ALLAH atau pelayanNYA, yang dipercayakanNYA untuk membawa orang mengenal dan "masuk" ke dalam kerajaanNYA, namun diri kita sendiri tertinggal ( “tertolak” dalam kerajaanNYA) karena kelekatan kita kepada keinginan-keinginan diri (materi, karir, prestise ) yang tidak berhubungan dengan nilai kekekalan, maka ironis sekali kedudukkan kita sebagai pelayan atau anak2NYA.
Tuhan Yesus memberi teguran yang keras dengan istilah yang hiperbola “ unta melewati lubang jarum” lebih mudah daripada seorang kaya masuk ke dalam kerajaan ALLAH.  Penjelasan ini menunjukkan keseriusan Fokus untuk mengikut DIA dibanding kelekatan kita kepada “dunia” (materi,keluarga,karir,dll) tidaklah mudah, perlu hikmat dan koreksi diri yang terus menerus.
Biarlah kita terus mengoreksi diri  :
  •      Tuhan ampunilah aku jika ada ambisi diri yang jauh daripada rencanaMU dalam hidupku, letakkanlah kehendakMU didalam rencana hidupku tahun ini !
  •     Tuhan ampunilah aku jika ada hal-hal yang tidak berkenan sebagai pelayanmu dimasa yang lalu, dan berilah kerinduan dihatiku untuk terus berkarya sesuai rencanaMU yg telah memanggilku menjadi anak2MU yg telah Kau selamatkan !
  •   Tuhan ampunilah aku jika ada hal-hal yang melekat dihatiku melebihi kerinduanku kepada suara dan firmanMU


Gereja, Prapaskah dan Covid-19 ( jatim darurat bencana covid 19, 20 maret 2020) Masa Prapaskah 2020 diiringi dengan situasi ...