Apa yang perlu kita lakukan ketika kita teraniaya ? Membalas aniaya itu? …Pasif atau Aktif ?
Pergumulan ini sudah menjadi pergumulan orang-orang Kristen di Indonesia, puluhan tahun yang lalu memang kita belum merasakannya dan teks diatas mungkin menjadi “hambar” karena tidak secara langsung terjadi atas hidup kita…..Namun sekarang penganiayaan fisik, psychis sudah dirasakan umat kristiani di Indonesia….
AKTIF MEMBALAS ?
Teks menunjukkan kata-kata kebahagiaan jika kita mengalami penganiayaan karena nama Kristus, apakah itu artinya tidak aktif membalas?...Tentu kita harus memperhatikan pengajaran Tuhan Yesus dan Alkitab yang secara umum tidak ada anjuran untuk membalas dendam, melakukan tindakan kejahatan terhadap sesama; yang menonjol justru mengasihi sesame (dengan kondisi apapun), mengampuni, bersabar dalam penderitaan, mempercayai Allah yang bertindak...Apakah kita tetap akan membalas??
Ketika saya amati tindakan orang-orang Kristen membalas, melakukan tindakan2 yang sama dengan orang-orang yang menganiaya, maka cirri khas dan keunikkan Kristiani menjadi semakin pudar.
Perhatikanlah sikap-sikap membalas orang-orang Kristen? Memang nampaknya suatu militansi terhadap kerinduan menderita bagi Kristus, suatu semangat yang luar biasa terhadap pembelaan kebenaran, ironisnya dalam semangat “membela” Kristus /kebenaran hampir tidak ada lagi makna kasih. Benarkah mereka yang membalas dengan semangat sungguh2 tertuju kepada Kristus? Bisakah melakukan sesuatu tindakan “kebenaran” namun sekaligus melanggar “kebenaran” itu sendiri (ajaran Firman untuk mengasihi sesame?)…mustahil bukan?...Bahkan orang-orang yang mau menunjukkan militansinya dengan pembelaan kepada kebenaran, sehari-haripun “tidak” mencintai kebenaran, kemunafikkan hidup sebagai orang percaya kerap dilakukan.
Saya menyimpulkan banyak tindakan-tindakan pembalasan orang-orang Kristen tidak kristiani, sebenarnya fokusnya adalah kepada kepuasan diri sendiri, kemuliaan diri sendiri dan bukan pembelaan kepada KRISTUS dan kebenaranNYA…
PASIF saja…??
Dunia memang membenci orang-orang yang percaya kepada Kristus, ini sudah dikatakan berkali-kali dalam alkitab. Konsekwensi kita mempercayai TUHAN YESUS (yg tentu bukan karena keinginan kita sendiri tapi anugerah ALLAH) adalah penghinaan dunia, caci maki dunia, penganiayaan dunia kepada orang-orang yang percaya kepadaNYA. Sebenarnya caci maki dan hinaan dunia bukan kepada orang-orang Kristen tetapi tertuju kepada DIA
Orang-orang percaya kepadaNYA adalah korban kebencian DUNIA kepada ALLAH, kita memiliki DIA dalam hati kita, dalam iman kita. Sekali lagi caci maki dan penghinaan dunia adalah terarah kepadaNYA bukan kita..
Kita memang tidak bisa menghindar dari kebencian dunia selama kita hidup dalam dunia – bahkan Tuhan Yesuspun memang “membiarkan” kita berada dalam dunia yang jahat yang berdampak penyerangan kepada mereka yang percaya kepadaNYA…tetapi DIA menjanjikan PERLINDUNGAN ..”Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka daripada yang jahat” (Yoh. 17:15).
Orang-orang Kristen tetap melakukan keadilan, kebenaran dijaman yang sulit sekalipun. Dalam hal ini berbicaralah tentang keadilan hidup disebuah bangsa jika memang demikian hak hidup Negara tersebut, berbicaralah tentang hukum2 yang berlaku dan yang telah diselewengkan oleh Negara, Mengajarkan kepada banyak orang untuk hidup dalam kedamaian dan kenyamanan (bukan karena dirinya sendiri) dalam sebuah Negara, senantiasa mengupayakan dialog-dialog kasih dan perbuatan-perbuatan kasih kepada siapapun (agama dan sosial apapun) ketika sedang ada dalam penganiayaan atau sedang ada dalam situasi nyaman….
Apakah Pasif? Jelas TIDAK, jika menguapayakan kebenaran, kasih, perdamaian adalah tindakan yang parallel dengan hukum2 TUHAN lainnya….selebihnya jika kita tetap teraniaya, biarkanlah ALLAH yang bertindak, karena HUkumanNYA lebih dasyat daripada apa yg bisa kita perbuat..
TUHAN dalam WAHYU UMUM masih berbicara kepada mereka yang tidak percaya kepada KRISTUS untuk melakukan hal-hal yang baik untuk seluruh kehidupan…
Jaman belum berakhir, DIA masih bekerja dihatii semua manusia, hal ini berarti disekeliling kita TUHAN menempatkan orang-orang yang “tidak” percaya untuk menjadi sahabat, mitra dalam merencanakan kehidupan yang damai dan nyaman….mereka “utusan” TUHAN bagi umat kristiani, kita justru perlu mendoakan kehadiran mereka.
Orang-orang Kristen dalam kondisi apapun tetaplah melakukan kebaikkan, kasih, tidak membalas dendam, menyatakan keadilan, mendatangkan kedamaian, membela hak hidup orang banyak (termasuk non Kristen), berbicara keadilan…..masih dianiaya setelah berbuat hal ini ? Bukan kita yang dianiaya tetapi KRISTUSlah tujuan aniaya itu, maka DIA sendiri akan bertindak….
Salam Sejahtera…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar