Rabu, 17 Agustus 2011

Mengenal Perempuan "Khusus"....



"Aku adalah perempuan. Perempuan dalam jiwa. Ragaku laki-laki. Dan aku tetap merasa perempuan. Tak ada yang salah. Yang salah cuma orang tidak melihatku lebih dalam. Mereka hanya melihat ragaku. Mereka hanya melihat yang terlihat. Mereka tak mau tahu lebih jauh. Aku adalah perempuan. Perempuan tanpa vagina (halaman 49).
Hidup adalah sebuah eksistensi, kata Merlyn. Dalam pengembangannya, orang yang hidup harus melaksanakan tugas-tugas kehidupan yang dibebankan di pundaknya. Jadi, sangat naif sekali jika ada orang menilai orang lain hanya sebatas masalah kelamin. Apakah hidup Cuma bertumpu pada sebuah kelamin? . Jawabnya: tentu saja tidak! Pasti ada sesuatu yang salah dari cara pandang masyarakat kita"

Itulah kalimat yang tertulis dalam buku Merlyn Sopjan, seorang waria yang pernah menjadi juara waria indonesia 2006, sekarang dia masih ketua Iwama (ikatan Waria malang)...


Membeli Buku Merlyn.....
Perempuan tanpa V adalah buku yang beberapa tahun lalu menarik perhatianku, entah kenapa aku membelinya sekalipun pasti tanpa disengaja tentunya, seingatku tidak ada perhatian khususku tentang seorang waria, mungkin aku membelinya karena info dia adalah putri waria indonesia 2006, atau karena aku memang sukak tertarik dengan kaum yg tidak diperhatikan masyarakat atau karena memang sedang mempersiapkan khotbah dengan tema khusus....entahlah, aku sudah melupakannya...

Tidak Menyangka Berjumpa Langsung dengan Merlyn....
Pada suatu acara konven pendeta aku memilih untuk mengenal Waria (disamping pilihan2 lainnya yang ditawarkan pada acara tersebut), sekali lagi ini pasti pilihan bukan karena aku memperhatikan waria tetapi karena aku butuh sesuatu yang memang jarang aku perhatikan dan menambah wawasan baru tentang suatu komunitas.....tidak menyangka ternyata aku bertemu dengan Merlyn, yang sosoknya tidak asing karena bukunya sudah pernah aku baca..kesaksiannya membuatku semakin mengenal pergumulan perempuan khusus ini (mungkin sebutan waria tidak "mereka" senangi juga )..mereka komunitas yang sangat kuat menurutku karena hidup dengan penuh pergumulan, bahkan pikirku pergumulan mereka adalah pergumulan seumur hidup tentang identitas dan hidup dalam masyarakat....betapa kayanya ENGKAU TUHAN menciptakan manusia dan keanekaragaman di dalamnya, tentu ENGKAU punya maksud mereka ada diantara kami..... supaya merekapun mendapat kehidupan dan selayaknya dikasihi..
Yang lebih mengagetkanku ternyata Merlyn adalah anggota GKI , bahkan orangtuanya pernah menjadi majelis GKI di daerah asalnya.....suatu kenyataan yang tidak pernah terpikirkan untuk cara melayani mereka jika mereka ada langsung sebagai umat yang aku layani...


Pandangan "baru" tentang Merlyn cs

Mendengar langsung tentang pergumulan Merlyn cs ( ada 2 rekan lainnya) membuatku memiliki pandangan baru...apakah mereka harus kita "tobatkan" untuk menjadi pria sejati?  Perkataan Merlyn dengan segala pergumulannya dan penerimaan dirinya dan keinginannya untuk menjadi manusia yang dapat lebih baik/ berguna adalah perkataan yang membuatku berpikir berualangkali....Merlyn cs-pun tidak ingin dirinya ada diposisi sebagai perempuan khusus, tetapi mereka harus menerima keputusan TUHAN yang menciptakan mereka demikian...."jangan doakan aku berubah secara fisik, doakan saja supaya aku dapat menjadi manusia yang berguna" itu katanya berulang kali..Ia dan beberapa rekannya memang menjadi relawan Anti AIDS/HIV....sungguh luar biasa bukan?? Merlyn menyaksikan bahwa dia tidak perlu ganti kelamin karena itu pemberianNYA, bukan persoalan kelamin yang membuat seseorang dapat bahagia....hmmm...lagi2 ia "menyadarkanku" akan pergumulan sebuah komunitas yang hampir tidak pernah aku pikirkan selama hidupku, apalagi mendoakannya.....Trimakasih Tuhan untuk pengalaman ini...


Merlyn cs selayaknya mendapatkan "ruang" untuk berkarier dan bermasyarakat.....

Banyak masyarakat memang memandang sebelah mata kepada mereka, dan pasti juga berpikir bahwa hidup mereka "kotor" karena umumnya mereka "menjajakan"  seks sebagai sumber penghidupannya....ya memang seringkali kita menghakimi dengan cepat tanpa berpikir dimana lapangan pekerjaaan yang dapat menerima mereka ??? Minimnya lapangan pekerjaan dan kebutuhan hidup dapat saja menjerumuskan mereka kepada pilihan yang mereka sendiri tidak kehendaki.  Merlyn sendiri ia mempunyai usaha salon, dan ia nampaknya  memliki koneksi yang lebih luas karena latar belakang pendidikan dan pengalamannya, sekarang ia berdomisili di jakarta , tetapi bagaimana yang lain .....?? Seharusnya memang ada upaya-upaya untuk menolong mereka mendapatkan ruang dan kehidupan yang layak, mudahkah masyarakat kita menerima hal ini ??


Gereja dan Merlyn Cs.....??
Sepanjang saya melayani belum pernah ada pembicaraan-pembicaraan untuk "menolong" perempuan khusus ini, seolah mereka tidak akan pernah ada di lingkungan gereja (padahal Merlyn sendiri anggota Gereja).  Sudah seharusnya gereja juga turut memikirkan komunitas perempuan khusus ini, mudah-mudahan gereja tidak turut  menghakimi dan "menobatkan" membabi buta (tuduhan!!) akan pandangan terhadap perempuan khusus ini....mereka ada karena pasti ada tujuan ALLAH menciptakan mereka.  Kalau kita bisa menerima manusia yang cacat fisik, mental dan kelemahan manusia lainnya, seharusnya kita juga dapat menerima perempuan khusus ini karena merekapun mencoba bersyukur tentang ciptaan TUHAN atas hidup mereka.  Merlyn bahkan mengatakan ia ingin menjadi aktivis gereja, penatua bahkan.....bagaimana tanggapan orang kristiani lainnya ya??....saya mencoba memancing tanya ini kepada jemaat saya, dengan penjelasan diatas rupanya mereka yg saya jelaskan dapat menerima.....hahahah..lumayan juga pengertian umatku ini...:))  Sudah seharusnya gereja memberi ruang mereka bertumbuh, memberi pertolongan supaya ada lapangan pekerjaan, membimbing mereka untuk dapat menerima dirinya, dan memberikan kegiataan-kegiatan yang bermanfaat bagi banyak orang......doaku untuk perempuan khusus ini...

"bagaimana kalau Merlyn mau menikah?? Tentunya dengan seorang laki-laki, apakah gereja di Indonesia siap untuk menikahi mereka??...hmmm...to be continue..":)

benar-benar pengalaman yang menarik dan membuatku berterimakasih kepada panitia konven pendeta karena setelah itupun kami berdiskusi bersama.....trimakasih juga untuk Merlyn dan bukunya yang membuka wawasanku untuk komunitas perempuan khusus....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gereja, Prapaskah dan Covid-19 ( jatim darurat bencana covid 19, 20 maret 2020) Masa Prapaskah 2020 diiringi dengan situasi ...