Kurang Lebih tahun 1998 beberapa pendeta perempuan GKI Sinwil (Agustina, Novarita, Claudia, Naning dan didukung Pdt. Em Debora) jatim memiliki beban bersama untuk membantu persoalan-persoalan perempuan khususnya "ketidakadilan" yang diterima pihak perempuan di kondisi masyarakat patriakhal. Nama pokja kemitraan adalah nama yang diusulkan kemudian karena dirasakan nama Kelompok Peduli Perempuan tidak terlalu tepat jika persoalan-persoalan perempuan bukan hanya di fokuskan kepada perempuan tetapi kepada kebersamaan dengan relasi laki-laki juga. Selama 7 tahun kelompok peduli perempuan bergerak secara independent, dengan memulai menjajaki kebersamaan dengan PERWATI (persekutuan wanita teologia) dengan mengikuti kongres pertama mereka dan adanya pengutusan ke jatim atas diri Pdt. Meita Sartika. Setelah dipikirkan oleh beberapa pengurus KPP maka kami memutuskan tidak mengikuti Perwati tetapi lebih baik bergerak sendiri dibawah Sinwil jatim sejak tahun 2005.
Tahun lepas tahun akhirnya Visi semakin jelas bagi kami untuk sungguh2 membawa beban untuk keharmonisan laki-laki dan perempuan di masyarakat patriakhal, dengan meyakini bahwa laki-laki dan perempuan diciptakan dengan sederajat dan berharga. Mengapa banyak isu-isu KDRT, Trafficking menjadi prosentase besar di Indonesia? hal ini sangat diyakinkan pokja kemitraan bahwa apa yang akan dikerjakan kedepan adalah dalam rangka mengembalikan citra manusia pada relasi yang benar dan harmonis..
Pokja kemitraan juga akan bekerjasama dengan pihak-pihak manapun (antar agama, lembaga, dll) yang memiliki visi serupa untuk membangun manusia seutuhnya, khususnya persoalan-persoalan pemahaman gender awareness dan dampaknya bagi isu-isu sosial khususnya di Indonesia
VISI POKJA KEMITRAAN
Terciptanya keharmonisan peran perempuan dan laki-laki guna melahirkan karya yang positif
MISI
1. Terbangunnya kesadaran gender dan sikap kritis terhadap pemahaman budaya
patrilineal dalam teks Alkitab kepada gereja dalam lingkungan Surabaya dan
sekitarnya
2. Terbangunnya kemitraan antara perempuan dan laki-laki dalam kehidupan
bergereja
3. Terbangun kerjasama dengan lembaga-lembaga lain (sosial,budaya,politik)
yang se-visi untuk membangun masyarakat yang sadar gender
Pada Tanggal 10-12 Mei 2011 Pokja Kemitraan menjalin komunikasi dan menjajaki kerjasama dengan lembaga-lembaga lainnya, yakni :
1. Komnas Perempuan , Jln Latuharhary jakarta timur (sehubungan kebijakkan undang2 dan data2)
2. Mitra Perempuan (pendampingan terhadap kasus-kasus kekerasan /Kdrt)
3. Kalyanamitra (Pusat Komunikasi dan Informasi Perempuan)
Terciptanya masyarakat sipil, khususnya gerakan perempuan yang kuat untuk mempercepat terciptanya masyarakat yang memiliki daya pikir kritis, solidaritas, berkeadilan sosial, berkeadilan gender, pluralis, transparan, dan anti kekerasan.
MISI
MISI
- Mengembangkan pendidikan alternatif perempuan yang meningkatkan keadilan gender, nilai-nilai pluralistik, otonomi, dan kepemimpinan perempuan;
- Mengembangkan resource center untuk memfasilitasi dan memperkuat kapasitas komunitas-komunitas belajar di Indonesia yang dapat diakses oleh publik;
- Membangun gerakan bersama untuk mendorong dan menciptakan kebijakan-kebijakan pendidikan yang pro rakyat miskin, kelompok marginal, dan perempuan.
- Keadilan sosial
- Keadilan gender
- Pluralisme
- Solidaritas
- Anti Kekerasan
- Transparan
- Strategi pengorganisasian dan pendidikan melalui kegiatan pendidikan pluralisme dan pendidikan komunitas.
- Strategi advokasi dengan melakukan advokasi budget dan penguatan kapasitas bagi jaringan.
- Strategi riset dan publikasi yang menjadi strategi utama KAPAL.
Kiranya melalui komunikasi, visitasi maka berharap Pokja Kemitraan Sinwil Jatim dapat menjadi mitra kerjasama dari lembaga kristen yang turut berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat Indonesia yang adil gender dan mengurangi isu-isu sosial sehubungan dengan Kdrt, Trafficking, dan kesadaran gender.....:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar