Rabu, 13 Oktober 2010

“Aku Berani Melompati Tembok” Maz. 18:30


Tidak banyak orang dapat melakukan hal-hal yang diluar kemampuan atau kebiasaan pada umumnya, karena hal ini membutuhkan keberanian dan tekad yang kuat .  Mungkin untuk sebagian orang yang secara natural memang dilahirkan dengan jiwa pemimpin atau “pemberani,” atau karakter yang memang suka untuk menghadapi berbagai tantangan maka mereka “senang” melakukan untuk suatu kemajuan diri atau lingkungannya.  Sebut saja George Washington, Winston Shurchill adalah para pemimpin yang membawa Negara mereka melalui perang kepada damai, tentunya dengan keputusan2 yang BERANI bagi kemajuan bangsanya…

Nah…untuk orang beragama tindakan diatas seringkali disebut tindakan IMAN, berani melakukan diluar spekulasi manusia pada umumnya. Benarkah IMAN???  Saya “mencurigai” bahwa ini hanyalah tindakan yang berani dilakukan orang2 ttt karena kepribadian mereka yang tangguh….BUKAN IMAN !!

Iman juga bukan bicara “label” agama, misalnya saya beragama Kristen makanya beriman kepada KRISTUS….benar IMAN??? BELUM TENTU !!

Iman bukan label agama, bukan jiwa “keberanian” dalam diri seseorang, bahkan bukan juga suatu spekulasi –spekulasi tentang kejadian2 kedepan …..

Persoalan muncul ketika membahas tentang IMAN adalah bahwa banyak orang sebenarnya bukan ber-IMAN yang sesungguhnya, ketika imannya tidak berelasi kuat dengan kejadian2 sehari-hari hidupnya, ketika kesusahan muncul, ketika kesuksesan dapat diraih,……KEBOHONGAN TERHADAPDIRI SENDIRI !!!



Setiap hari kita membutuhkan IMAN “PALSU”….ketika kita menikah kita tidak tahu bagaimana kelak pasangan kita, tetapi kita “beriman” dia baik-baik kepada diri kita…beberapa tahun kemudian baru iman kita tidak terbukti ; Ketika kita Study kita “beriman” dengan rumus2 yang diberikan, pendapat2 pada saat kita study (bahkan sebelum ada analisa dan hipotesa yang final) ternyata pada masa depan kita menemukan rumusan2 baru dan informasi baru….beberapa tahun kemudian baru iman kita tidak terbukti; ketika kita makan makanan setiap hari, kita “beriman” bahwa makanan kita sehat, sudah cukup baik akan membawa kesehatan bagi kita…..beberapa tahun kemudian iman kita tidak terbukti…dll

BUDAYA IMAN YANG PALSU ini juga menjadi “habit” untuk IMAN kita terhadap suatu kepercayaan, sehingga berpuluh2 tahun anda menyandang Beragama Kristen tapi tidak punya efek sama sekali dengan kehidupan, pergaulan, bisnis, rumah tangga,……tragisnya anda juga tidak tahu kemana arah dari akhir sebuah kehidupan…

Miliki IMAN YANG SEJATI, Tinggalkan IMAN yang PALSU !!! Jangan TIPU DIRI SENDIRI !!!

Iman yang sejati sama seperti pemazmur katakan keberanian melewati tembok, bukan karena jiwa petualangan, karakter pemimpin, atau orang yang suka tantangan….tapi karena dorongan ALLAH, Roh Kudus untuk melewati badai…..”dengan ALLAHku aku berani”

Iman yang sejati mempunyai ketaatan yang total, percaya bukan pada masa kini saja tetapi percaya bahwa final kehidupan sesuai dengan apa yang ALLAH nyatakan dalam firmanNYA- TIDAK BERUBAH – PASTI-ABSOLUT-BENAR-OBYEKTIF-KEKAL…..ini bukan hasil pemikiran manusia tetapi dinyatakan dan dianugerahkan oleh ALLAH kepada umatNYA

Iman yang sejati mempunyai EFEK yang sangat besarrrr terhadap keputusan bisnis, terhadap rumah tangga, pendidikan, pergaulan…sekalipun seolah TIDAK ADA JALAN KELUAR tetapi TETAP PERCAYA SEMUA AKAN ADA PERTOLONGAN UNTUK MELEWATI….

Iman yang sejati mempunyai kerinduan BERELASI TERUS MENERUS dengan ALLAH…Doa, saat teduh, menjaga kesaksian di pergaulan, tidak menipu dan berbohong…..mempunyai kesadaran yang penuh akan dosa…

Iman yang sejati membawa kita yakin final dari kehidupan kita adalah KEBAHAGIAN, JAMINAN YANG PASTI AKAN SELAMAT, DITERIMA OLEH TUHAN KARENA ANUGERAH, SENANG SELAMANYA….bahkan tidak pernah berpikir final hidup kita dikenakan hukuman, neraka, penyiksaan……karena IMAN DIA YANG BERANUGERAH DENGAN JANJINYA YANG PASTI MENERIMA KITA….

Apa anda memilikinya???? Selamat menikmati IMAN yang sesunggugnya atau bergumul dengan IMAN anda saat ini !!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gereja, Prapaskah dan Covid-19 ( jatim darurat bencana covid 19, 20 maret 2020) Masa Prapaskah 2020 diiringi dengan situasi ...