POKJA KEMITRAAN GKI SINWIL JATIM – KOMISI DEWASA GKI SINWIL JATIM
15-16 MARET 2010, HOTEL ASIDA-BATU MALANG
MATERI RETREAT GENDER AWARENESS FOR ADULT
TUJUAN DAN SASARAN MATERI GENDER AWARENESS FOR ADULT
Tujuan Umum:
1. Komisi Dewasa GKI Sinwil jatim mendapatkan pemahaman dan wawasan tentang gender awareness
2. Komisi Dewasa GKI Sinwil jatim mempunyai kerinduan untuk menyadarkan lingkungan masyarakat (termasuk gereja) akan gender awareness dan dampaknya
3. Komisi Dewasa GKI Sinwil jatim mau terlibat dalam kegiatan-kegiatan penyadaran gender awareness, minimal mendukung keberadaan pokja kemitraan sinwil jatim
Sasaran: Komisi Dewasa GKI Sinwil Jatim
Pembukaan dan Perkenalan = 60 menit
Tujuan : Para peserta diperkenalkan akan keberadaan pokja kemitraan sinwil jatim dan masing-masing peserta dapat berkenalan satu dengan lainnya .
Sesi 1 - Picture Of life = 60 menit
Tujuan: Para peserta menuliskan akan pengalaman-pengalaman masa kanak2, remaja dan dewasa . Pengalaman-pengalam tersebut dapat menunjukkan situasi yang menyenangkan dan tidak menyenangkan sebagai perempuan dan sebagai laki-laki
Sesi 2 – Seks dan Gender
Tujuan: Para peserta mendapatkan wawasan dan pemahaman perbedaan seks dan gender, dengan demikian peserta lebih kritis terhadap budaya patriakhal dan konsekwensinya
Sesi 3 – Pembagian Peran dan Kerja
Tujuan: Para peserta dapat mengidentifikasikan aktivitas-aktivitas perempuan dan pria selama 24 jam, kemudian dikelompokkan dan dianalisa bersama apakah termasuk aktivitas2 produktif, reproduktif atau kemasyarakatan
Sesi 4 - Mengapa Gender dipermasalahkan?
Tujuan: Para peserta menyadari bahwa isu-isu gender telah berdampak luas dalam relasi laki-laki dan perempuan disegala segmen kehidupan.
Sesi 5 - Ketidakadilan Gender: Subordinasi, stereotype, marginalisasi, double burden dan kekerasan
Tujuan: Para peserta dapat menganalisa kelima bentuk ketidakadilan gender melalui kasus-kasus dalam masyarakat, keluarga, pekerjaan,dll
Sesi 6 - Ketidakadilan gender: fakta isu-isu sosial
Tujuan: Para peserta mendapatkan wawasan data-data sehubungan dengan ketidakadilan gender dalam isu-isu sosial yang riil dihadapi masyarakat Indonesia
Sesi 7 - Ketidakadilan gender: KDRT, hukum dan penanganannya
Tujuan: Para peserta mendapatkan pemahaman tentang undang-undang sehubungan dengan kdrt dan cara menanganannya dalam masyarakat.
KESIMPULAN: Menanyakan para peserta manfaat pelatihan dan komitment untuk melanjutkan pemahaman tentang gender awareness di gereja masing2
PENJELASAN MATERI PELATIHAN
Sesi 1 - Picture Of life = 60 menit
Tujuan: Para peserta menuliskan akan pengalaman-pengalaman masa kanak2, remaja dan dewasa . Pengalaman-pengalam tersebut dapat menunjukkan situasi yang menyenangkan dan tidak menyenangkan sebagai perempuan dan sebagai laki-laki
PROSES:
- Fasilitator menjelaskan metode picture of life, yakni men-sharingkan kejadian-kejadian yang dialami peserta pada masa lalu. Pengalaman-pengalaman itu dapat dibagi menjadi pengalaman-pengalaman yang menyenangkan dan tidak menyenangkan, dan berhubungan dengan dirinya “sebagai perempuan” atau “sebagai laki-laki.” Untuk lebih jelasnya dapat diingat sehubungan dengan masa kanak-kanak, remaja dan dewasa/sekarang
- Peserta diberikan kertas untuk menuliskan apa yang dialami sehubungan dengan penjelasan no.1
- Setelah para peserta menulis akan pengalamannya masing-masing, kini mereka diajak dalam satu kelompok untuk mensharingkan pengalaman-pengalamannya tersebut. Diskusi pengalaman-pengalan yang menyenangkan dan tidak menyenangkan sebagai laki-laki dan perempuan kemudian disimpulkan dan dipresentasikan oleh seseorang yang mewakili kelompok.
- Hasil diskusi diupayakan untuk dikelompokkan menjadi tiga masa : 1) Kanak-kanak; 2) remaja ; 3) Dewasa /sekarang
- Fasilitator dapat memberi tanggapan sehubungan dengan presentasi kelompok-kelompok.
Contoh sharing:
- Masa Kanak-kanak
- Suka bermain : boneka, masak2an, mobil2an
- Membantu orangtua: di dapur, diluar rumah
- Masa Remaaj
- Menstruasi
- Mimpi basah
- Tanggungjawab kebersihan rumah
- Belum memiliki tanggungjawab
- Masa Dewasa
- Pacaran
- Menikah
- Punya anak (tulis pengalaman2)
Sesi 2 – Seks dan Gender
Tujuan: Para peserta mendapatkan wawasan dan pemahaman perbedaan seks dan gender, dengan demikian peserta lebih kritis terhadap budaya patriakhal dan konsekwensinya
Proses:
- Fasilitator membagikan kertas kepada peserta untuk menuliskan jawaban: “apa perbedaan antara laki-laki dan perempuan?”
- Jawab dan diskusikan pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
- Apakah perbedaan-perbedaan itu dibawa sejak lahir?
- Perbedaan yang mana yang dibawa sejak lahir? Sisanya didapat dari mana?
- Peran-peran apa yang dianggap kepunyaan perempuan dan peran apa yang dianggap kepunyaan laki-laki?
- Apakah peran-peran yang disandang perempuan dan yang disandang laki-laki dapat saling ditukarkan?
- Peran apa yang hanya dapat dilakukan oleh perempuan? Peran apa yang hanya dapat dilakukan oleh laki-laki?
- Sifat-sifat apa yang biasanya dianggap sifat perempuan dan sifat-sifat apa yang dianggap sifat laki-laki ?
- Apakah sifat-sifat yang dianggap sifat perempuan itu juga dimiliki oleh laki-laki? Demikian juga sebaliknya?
- Kesimpulan dari diskusi diatas akan dijelaskan oleh fasilitator dalam dua kolom 1) kolom dibawa sejak lahir (kodrati) dan 2) kolom dibentuk oleh masyarakat /budaya (gender) ….Hasil diskusi tersebut :
Dibawa Sejak Lahir – KODRATPerempuan Ovum Melahirkan Menyusui Mestruasi Hamil | Bentukan MasyarakatPerempuan Feminine Emosional Cantik Lembut cerewet |
Laki-laki Sperma Membuahi Zakar Kumis Jakun | Laki-laki Maskulin Ganteng Kasar Tegas Cuek Tegar |
- Fasilitator menjelaskan bahwa perbedaan-perbedaan laki-laki dan perempuan dibedakan dengan jelas antara yang KODRATI dan BENTUKKAN MASYARAKAT/BUDAYA
- Perbedaan peran seperti laki2 pencari nafkah, pengambil keputusan, sementara perempuan mengurus domestic, anak adalah peran2 yang dibentuk masyarakat. Hal inilah yang disebut peran gender, sebenarnya dapat berubah-ubah, berdasarkan waktu dan tempat.
Sesi 3 – Pembagian Peran dan Kerja
Tujuan: Para peserta dapat mengidentifikasikan aktivitas-aktivitas perempuan dan pria selama 24 jam, kemudian dikelompokkan dan dianalisa bersama apakah termasuk aktivitas2 produktif, reproduktif atau kemasyarakatan
Peserta dapat mengidentifikasikan peran-peran yang dibentuk oleh masyarakat, sekalipun pemahaman gender sudah di dapat namun seringkali kita tidak bisa lepas dari apa yang sudah menjadi budaya. Tujuan dari sesi ini untuk memperlihatkan /menganalisa /mengamati dengan sadar bahwa begitu kuatnya peran budaya dalam menentukan peran laki-laki dan perempuan.
PROSES:
- Fasilitator membagi peserta dalam kelompok-kelompok
- Fasilitator membagikan kertas plano untuk mengisikan kegiatan-kegiatan selama 24 jam dalam sehari…dapat dibuat spt dibawah (lihat lembar berikut)
- Dari hasil diskusi diatas, masing-masing kelompok dapat mengkategorikan produktif, reproduktif atau kemasyarakatan
Waktu | Isteri /perempuan dewasa | Suami /laki-laki dewasa | Anak Perempuan | Anak laki-laki | Keterangan |
5-7 pg | | | | | |
7-9pg | | | | | |
9-11pg | | | | | |
11-13 siang | | | | | |
13-15 siang | | | | | |
15-17 sore | | | | | |
17-19 sore | | | | | |
19-21 mlm | | | | | |
21-23 mlm | | | | | |
23-01.pg | | | | | |
KETERANGAN | | | | | |
Sesi 4 - Mengapa Gender dipermasalahkan?
Tujuan: Para peserta menyadari bahwa isu-isu gender telah berdampak luas dalam relasi laki-laki dan perempuan disegala segmen kehidupan.
Peserta memahami bahwa isu-isu gender sebenarnya berdamapk luas kepada relasi harmonis antara perempuan dan laki-laki. Sebagai orang krsiten kita harus kembali kepada pengajaran Firman, apa yang alkitab katakan tentang relasi dan penciptaan keduanya. Peserta menjadi kritis bahwa banyak persoalan-persoalan terjadi jika kurang memahami gender awareness.
Proses
- Fasilitator membagikan kertas kepada peserta, kemudian diminta menuliskan pernyataan ttg :
a. Saya senang terlahir sebagai perempuan/laki-laki karena ……….
b. Saya berharap menjadi lawan jenis karena………………………
c. Pandangan saya terhadap “keuntungan-keuntungan” lawan jenis yang tidak saya miliki adalah……………….
- Fasilitator membacakan dan menyimpulkan essay yang ditulis peserta
- Pernyataan-pernyataan menunjukkan hal-hal yang riil dialami sebagai perempuan dan laki-laki, harapan kita terhadap lawan jenis dan peran-peran dari perempuan/laki-laki. Peran-peran dan perbedaan sebenarnya adalah untuk saling melengkapi, namun ada banyak alasan akhirnya menjadi ketidakadilan, ketidaksetraan, hubungan kekuasaan antara perempuan dan laki-laki (relasi gender). Perhatikan peran-peran budaya patriarkhi yang ikut mengambil peranan terhadap ketidak adilan tersebut.
- Pandangan teologis untuk memahami kembali konflik dan persoalan-persoalan yang terjadi sebagai persoalan gender.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar