Selasa, 26 Oktober 2010

Renungan Bencana di dusun Kinahrejo-yogya; Tsunami di dusun Monga dan Munte kecil; Banjir di jakarta



 Keuntungan disaat Bencana negriku……

TUHANlah Penjagamu, TUHANlah naunganmu di sebelah tangan kananmu  Mazmur 121:5

Renungan ini hadir ketika bertubi-tubi bencana KEMBALI menyapa negri ini….tentu bukan hanya keprihatinan dan doa, tapi terus terang perasaan “pesimis” terhadap alam dan dampaknya dimasa depan bagi negri ini……KEMBALI terjadi ….erupsi eksplosif Gunung Merapi..puluhan orang tewas terkena awan panas di dusun  Kinahrejo;  Dmeikian pula ratusan orang tewas dan hilang di dusun Monga dan Munte kecil karena tsunami ; Bencana Banjir di Jakarta……
Tentu saja seperti umumnya komentar dan banyak pendapat sekitar bencana, karena alam, manusia yang serakah  thd alam, tenaga ahli yang  kurang tanggap, pemerintah yang lambat dan tidak becus….sementara itu korban tetap korban ditengah semua perdebatan yang terjadi……
Masih Adakah KEUNTUNGAN ? Masih adakah NILAI POSITIF dibalik semua bencana yang bangsa Indonesia alami ??

MASIH ADA………

  • 1)      Manusia “DIPAKSA” berbicara tentang ALLAH….sekalipun adakalanya justru sisi negatif tentang PENCIPTA karena anggapan kenapa ALLAH membiarkan semua terjadi ….tapi toh tetap bicara tentang ALLAH, karena kenegatifan muncul karena ketidakmengenalan tentang PENCIPTA…Pembicaraan tentang ALLAH tidak bisa dipungkiri bagi korban, penolong, komentator, para ahli, pemerintah, dan hampir semua manusia sadar atau tidak sadar, terucap atau tidak terucap…..dibandingkan ketika TIDAK ADA KEJADIAN apa2…..BETAPA mahalnya sebuah peringatan adanya ALLAH, kesadaran tentang PENCIPTA karena harus lewat bencana yang menelan korban begitu banyak baru manusia LEBIH BANYAK bicara tentang ALLAH
  • 2)      Manusia “DIPAKSA” berdoa……saya membaca status FB, dan perjumpaan2 dengan manusia lainnya secara tidak langsung mengucapkan doa, di gereja2 atau pertemuan2 agama lainnya saya yakin terucaplah banyak doa tentang Bencana ini…..bahkan pribadi-pribadi yang JARANG Berdoa, juga berdoa …….untuk menghadirkan manusia yang bisa BERDOA ternyata MAHAL harganya….lewat bencana alam yang bertubi2 maka korban, penolong, komentator, para ahli, dan pemerintah ….juga pribadi lepas pribadi yang tidak pernah doa /jarang mulai mengucapkan DOA
  • 3)      Manusia “DIPAKSA” untuk mencari “kebenaran”….komentar tentang mempersalahkan orang lain /pihak lain/organisasi lain memang acapkali kita dengarkan ketika suatu bencana terjadi….sebenarnya ketika ada pihak yang menyalahkan pihak lain, maka ada KEBENARAN yg sedang dicari…..sadar atau tidak sadar begitu banyaknya manusia sedang membicarakan KEBENARAN, padahal sehari2nya hidup dalam kebohongan, merampas hak orang lain, berbuat jahat dengan orang lain….tetapi dengan bencana, ada arus yang sedang mempercakapkan “KEBENARAN” sehingga manusia yang jahat dan berdosapun secara tidak sadar menyadari diri sedang ada dalam ketidakbenaran…..Sekalipun yang dibicarakan adalah kebenaran informasi dan penanganan, namun nilai KEBENARAN sedang dipercakapkan …..Mahalnya mempercakapkan kebenaran karena perlu ada bencana yangbertubi-tubi…..
  • 4)      Manusia “DIPAKSA” belajar tentang arti kemanusiaan…..ketika bencana maka media akan memperlihatkan lebih banyak lagi orang2 yang sedang menolong baik mereka yang diutus resmi, organisasi resmi atau secara pribadi…..tim SAR, TAGANA, bantuan pemerintah, pengumpulan dana…..semua seolah menunjukkan manusia CARE terhadap sesamanya, sekalipun ada yang Cuma SOK Sosial, tapi tak apalah …toh tetap sedang menolong sesame.  HAL ini sangat bertolak belakang dengan kehidupan sehari-hari KEEGOISAN manusia yang sedang bekerja dan serakah untuk keuntungan diri, INDIVIDUALISME yang semakin semarak dengan ketidakpedulian nasib orang dll…..BENCANA membuat  manusia bertindak, menonton, menyumbang, berdoa yang menunjukkan contoh2 care manusia satu dengan lainnya….setidak2nya jika ia berada egois, serakah, tidak peduli maka bencana memaksanya memperhatikan nasib sesamanya….MAHALNYA untuk belajar kemanusiaan karena harus melewati sebuah bencana……

        Bagaimanapun juga sebagai rohaniwan aku menulis untuk mengingatkan diriku, merenungkan maksud TUHAN, mengingatkan sesamaku….DIA HADIR dalam BENCANA, DIA compassion jauh daripada yang kita pikirkan, DIA mengasihi manusia dengan caraNYA……Mengapa ada BENCANA sekeliling kita ?? Supaya manusia SADAR mencari TUHAN , manusia sadar BERDOA, manusia setia melakukan dan mencari KEBENARAN, manusia MENOLONG sesamanya……seandainya itu kita lakukan tiap hari, maka tidak perlu belajar dari Bencana……

Salam sayanku untuk semua manusia yang DIA Kasihi….JESUS  rindu menyelamatkan semua manusia, tidak terkecuali….:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gereja, Prapaskah dan Covid-19 ( jatim darurat bencana covid 19, 20 maret 2020) Masa Prapaskah 2020 diiringi dengan situasi ...